Peran Pahlawan Literasi untuk Tingkatkan Pendidikan di Era Digital Bersama Kumon – Pentingnya meningkatkan literasi bahasa indonesia untuk anak di Era digital yang datang dengan berbagai manfaat dan tantangannya.
Kita bisa lebih cepat untuk memvalidasi suatu informasi dan menggunakan teknologi untuk membantu menambah informasi dan literasi seperti lewat kursus Bahasa Indonesia Kumon contohnya.
Kemampuan membaca dan menulis tetap menjadi dasar utama yang harus dikuasai setiap anak sejak usia dini. Namun dibalik itu semua, literasi sangatlah penting untuk menunjang manfaat dari kemajuan digitalisasi.
Adanya teknologi tanpa literasi justru akan menimbulkan banyak miskonsepsi dari informasi yang tidak akurat yang tersebar luas di internet.
Selain itu, dengan fakta bahwa Indonesia hanya memiliki tingkat literasi sebesar 0,001% semakin menunjukkan bahwa ada banyak penduduk Indonesia yang masih memiliki minat baca yang minim.
Persentase tersebut menunjukkan bahwa diantara 1.000 orang hanya ada 1 orang yang membaca dengan rajin. Nilai yang cukup menyedihkan mengingat betapa banyaknya masyarakat di Indonesia.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peran masyarakat muncul sebagai Pahlawan Literasi. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang rela menempuh jarak yang jauh dan menghabiskan waktu perjalanan berjam-jam.
Hal ini tidak lain hanya untuk memastikan dan membantu tanpa pamrih demi kemajuan bangsa agar setiap anak di pelosok tanah air memiliki akses terhadap buku dan pendidikan yang layak.
Melalui berbagai inisiatif kreatif dan dedikasi yang tinggi, para pejuang literasi ini tidak hanya mengajarkan kemampuan dasar membaca dan menulis, tetapi juga menyebarkan dan menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan yang akan terus hidup dalam generasi mendatang di bumi pertiwi Indonesia.
Mari kita lihat bagaimana peran Pahlawan Literasi dan membahas lebih dalam pentingnya literasi bahasa indonesia untuk anak di negeri kita tercinta ini.
Table of Contents
Pahlawan Literasi
Belakangan ini mulai muncul sosok-sosok yang disebut sebagai Pahlawan Literasi di Indonesia. Beberapa orang yang merupakan bagian dari masyarakat ini memiliki tujuan yang mulia untuk memajukan sumber daya manusia di negeri kita dengan meningkatkan minat baca.
Tak jarang banyak dari mereka yang berjuang mengeluarkan tenaga dan dana yang tak sedikit untuk memperjuangkan tujuan ini.
Kita bisa melihat salah satu contohnya di diri Ridwan Sururi dan Luna, kuda kesayangannya. Dengan topi koboinya, lelaki berumur 43 tahun ini mengarungi terjalnya jalanan lereng Gunung Selamet.
Di perjalanannya, ia membawa beberapa buku yang berhasil ia kumpulkan. Ia kemudian berkeliling desa dan memudahkan warga untuk mengakses informasi baru lewat buku yang dibawanya.
Menurutnya, apa yang ia lakukan bisa berguna untuk menambah cakrawala pengetahuan. Di setiap langkah kudanya, Ridwan Sururi bisa memberikan potensi untuk peningkatan literasi di warga desa yang hampir 5% nya masih buta huruf.
Selain Ridwan, ada pula sosok Nury Sybli yang turut menjalankan misinya untuk meningkatkan literasi baca. Karena banyak anak-anak pedesaan yang tidak memiliki akses untuk Les membaca, akhirnya ia pergi ke Suku Baduy untuk membantu mengajarkan ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk membaca.
Perjuangan wanita berumur 38 tahun ini bertujuan untuk membuka cakrawala warga suku Baduy akan informasi yang ada di dunia dengan tetap menjaga ciri khas suku mereka.
Dengan adanya kursus membaca dari Nury ini, ada harapan bagi anak-anak di suku Baduy untuk meningkatkan literasi mereka.
Apa Saja Tantangan Literasi di Indonesia
Rendahnya tingkat literasi di Indonesia menjadi fokus utama dan perlu perhatian serius. Kita masih bisa menemukan banyak sekali masalah yang mendasarinya.
Berdasarkan laporan Programme for International Student Assessment (PISA) yang dipublikasikan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2022.
Indonesia menempati peringkat ke-71 dalam hasil PISA 2022 dengan skor rata-rata 359 untuk kemampuan literasi membaca, mengalami penurunan sebesar 12 poin dibanding penilaian tahun sebelumnya.
Kendati demikian, terdapat catatan positif di mana peringkat Indonesia mengalami kenaikan antara 5 hingga 6 posisi. Uji penilaian PISA ini melibatkan siswa berusia 15 tahun dan memberikan gambaran tentang kemampuan literasi, matematika, dan sains di seluruh dunia.
Sejalan dengan hal ini, Kementerian Pendidikan pada 2022 menyatakan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh dampak pandemi COVID-19, yang telah mengganggu proses belajar mengajar secara signifikan.
Dengan demikian, meskipun peringkat menunjukkan kenaikan, tantangan besar masih ada dalam upaya meningkatkan literasi membaca dan kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan khususnya pada anak.
Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat literasi di Indonesia:
1. Masalah pada Kurikulum
Belakangan ini ditemukan fakta bahwa masih ada sebagian murid SD hingga SMP yang bahkan belum bisa mengeja dengan baik. Banyak dari pengamat yang menyatakan bahwa hal ini diakibatkan oleh kurikulum yang belum bisa sesuai dengan harapan.
Kurikulum yang sedang berlaku kerap kali dianggap menghilangkan motivasi siswa untuk meningkatkan literasinya. Alih-alih belajar dengan giat, kehilangan motivasi ini justru membuat mereka tak punya semangat untuk belajar karena apapun yang terjadi mereka tetap lulus.
2. Kesenjangan Akses Pendidikan
Masalah literasi di Indonesia juga disebabkan oleh tingginya kesenjangan akses pendidikan di area pelosok dan kota. Anak-anak khususnya di area pelosok cenderung memiliki keterbatasan dalam literasi karena sulitnya akses pendidikan disana.
Pada akhirnya, banyak anak-anak di desa yang tidak bisa sekolah akibat tidak adanya akses pendidikan yang sesuai untuk perkembangan mereka.
3. Budaya Membaca yang Lemah
Budaya membaca dan menulis di Indonesia masih tergolong masih lemah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Adanya teknologi, justru banyak orang tua tidak menanamkan kebiasaan membaca dan menulis sejak dini kepada anak-anak mereka.
Hal ini berpengaruh pada rendahnya tingkat minat baca di kalangan generasi muda yang ada di Indonesia.
4. Pengaruh Teknologi dan Media Sosial
Rendahnya tingkat literasi pada anak di tanah air juga dipengaruhi oleh faktor teknologi dan media social. Di satu sisi, adanya internet dapat menyediakan akses tidak terbatas ke berbagai sumber informasi.
Di sisi lainnya, terdapat konten yang kurang mendidik dan tidak terkontrol. Konten yang tidak terkontrol ini sering memaparkan informasi yang tidak akurat (hoax).
Dampak dari konten inilah yang dapat merusak kemampuan berpikir kritis dalam menangkap dan menganalisis informasi.
5. Dampak Pandemi
Meski kita sudah bangkit dari Pandemi yang terjadi di 2020 lalu, dampaknya masih bisa terasa sampai sekarang. Selain lapangan pekerjaan yang sulit, banyak siswa yang mengeluhkan kurang efektifnya proses belajar dan mengajar di masa pandemi.
Karena keterbatasan fisik, murid harus terpaksa mengerjakan tugas yang begitu banyak dari rumah. Padahal, literasi adalah satu hal yang harus diajarkan. Kurangnya tatap muka inilah yang akhirnya membuat siswa justru kurang mendapatkan perhatian yang cukup untuk belajar.
Menanggapi berbagai masalah tersebut, Kumon Indonesia dengan metode pengajaran yang tepat dapat menjadi solusinya. Metode Kumon membantu para siswa mendapatkan bimbingan yang sesuai dengan tingkatan masing-masing anak dalam proses belajar mereka.
Kumon merupakan salah satu program pendidikan yang berfokus pada metode pengembangan kemampuan dasar literasi dan numerasi siswa secara sistematis dan terstruktur.
Melalui bimbingan individual yang tepat, Kumon dapat membantu siswa mengatasi kesenjangan pembelajaran saat ini. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kemampuan literasi mereka secara signifikan.
Maka dari itu mari kita mengenal Kumon lebih dekat melalui penjelasan dibawah ini.
Mengenal Kumon
Kumon merupakan salah satu lembaga belajar yang terlahir dari ide brilian seorang Toru Kumon. Di tahun 1954, anak Toru Kumon, Takeshi, menjajaki pendidikan kelas 2 SD. Kala itu, ia tak berhasil mendapatkan nilai yang bagus di mata pelajaran Matematika.
Sang Ibu yang khawatir mencoba memberitahu kepada Toru Kumon tentang hal ini. Setelah mencoba belajar, akhirnya Toru Kumon menyadari bahwa pembelajaran di sekolah tak bisa membantu para siswanya untuk memiliki rasa percaya diri dan keinginan untuk mengasah pengetahuannya.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Toru Kumon akhirnya membuat soal-soal Matematika sendiri di kertas loose leaf yang nantinya akan dikerjakan setiap hari oleh anaknya, Takeshi. Soal-soal ini dibuat sedemikian rupa untuk memungkinkan Takeshi untuk belajar dengan lebih mandiri. Dari sinilah mode belajar Kumon pertama kali diciptakan.
Setelah menyadari betapa efektifnya metode belajar yang ia kembangkan, Toru Kumon kemudian memutuskan untuk menggali potensi sebanyak mungkin pada anak dengan menggunakan metodenya.
Kantor pertama pun akhirnya didirikan untuk pertama kalinya di Osaka pada tahun 1954. Kantor ini bernama Osaka Institute of Mathematics. Tempat belajar ini kemudian didirikan secara resmi di tahun 1962.
Setelah penerbitan buku Rahasia Matematika Metode Kumon (Kumon-shiki Sansuu no Himitsu) di tahun 1974, metode belajar yang unik ini secara cepat diserap oleh masyarakat. Pada akhirnya dilakukanlah langkah pertama perluasan di area luar Jepang pada tahun 1974 dan kemudian meningkat sampai saat ini.
Masuknya Kumon ke Indonesia
Kumon sendiri baru masuk ke Indonesia mulai tahun 1993. Kala itu, kelas-kelas hanya terbatas di Jakarta saja. Namun seiring dengan berkembangnya minat masyarakat, Kumon akhirnya turut menyebar ke area-area lainnya, seperti Jawa Timur di tahun 2001 dan Jawa Barat di 2002.
Cakupan area operasional Kumon pun kian meluas sampai ke pulau-pulau besar lain di Indonesia. Sampai saat ini, sudah ada kurang lebih 140.000 peserta didik Kumon yang tersebar di 800 kelas di Indonesia.
Bagaimana Kumon Hadir Sebagai Solusi Pembelajaran
Sebagai pendukung program peningkatan literasi anak, program Bahasa Indonesia Kumon bertujuan untuk membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan membaca dan menulis.
Selain itu, program ini mengajarkan kepada anak cara memahami bacaan, ketepatan membaca, memperbanyak kosakata serta keterampilan mengeja dengan cara yang menyenangkan dan efektif.
Metode Belajar Kumon
Kumon adalah lembaga belajar yang menawarkan metode belajar yang lebih personal ke setiap siswanya. Hal ini memungkinkan setiap murid untuk mendapatkan peningkatan literasi yang tepat sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Uniknya, metode belajar kumon akan berfokus pada tingkatan yang tepat untuk tiap murid tanpa memandang kelas atau usianya. Jadi, anak bisa mendapatkan pembelajaran tepat yang terus berkembang sesuai dengan pemahamannya.
Di Kumon tersedia beberapa subjek pembelajaran yang meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Siswa pun bisa meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dengan Kursus membaca anak yang tersedia.
Program Membaca dan Menulis yang Lebih Sistematis
Kumon juga menawarkan beberapa program termasuk Les membaca anak yang dibuat lebih sistematis. Mereka bisa mendapatkan pembelajaran melalui Les membaca dan menulis di subjek Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Di dalam subjek pengajaran Bahasa Indonesia, anak-anak bisa meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Bahasa Indonesia baik secara verbal maupun non-verbal. Sehingga, anak bisa meningkatkan kemampuan membaca tingkat lanjut serta meningkatkan kemampuan menulisnya.
Menariknya, para anak atau siswa didik di Kumon akan menjalani proses Kursus membaca yang lebih nyaman karena penggunaan metode belajar yang aktif dan menyenangkan.
Mengembangkan Kemampuan Individual Anak
Model belajar yang tepat dari Kumon inilah yang sangat berguna untuk mendukung tumbuh kembang anak. Selai menyenangkan, anak bisa menjalani proses pembelajaran dengan lebih fleksibel karena bahkan bisa dilakukan dari rumah.
Untuk siswa yang tinggal di area yang belum terjangkau operasional Kumon, orang tua bisa memilih metode belajar secara online.
Dengan menggunakan metode belajar dari Kumon, diharapkan para siswa bisa memiliki kemampuan yang melampaui kelasnya dan maju sampai ke jenjang SMA sedini mungkin. Kuncinya adalah metode belajar yang berfokus untuk menggali potensi yang ada di diri setiap anak.
Program Bahasa Indonesia Kumon
Program Bahasa Indonesia Kumon dirancang untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak-anak dengan pendekatan yang menyenangkan dan efektif. Selain itu, program ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman bacaan tingkat lanjut.
Pada program ini, siswa akan diajarkan untuk membaca dengan baik dan menulis dengan benar, menggunakan pola kalimat yang tepat, dan penggunaan kata yang baik dan benar.
Siswa juga dilatih untuk memahami isi bacaan, berpikir kristis, serta dapat membaca buku dalam berbagai genre.
Metode pada program ini salah satunya menggunakan lembar kerja Bahasa Indonesia. Lembar Kerja Kumon Bahasa Indonesia berisi banyak cerita yang seru dan menarik agar anak-anak jadi suka membaca.
Keunggulan Program Bahasa Indonesia Kumon
Beberapa keunggulan pada program Bahasa Indonesia Kumon antara lain:
- Meningkatkan Kecepatan dan Ketepatan Membaca Anak
- Pengembangan Keterampilan Komunikasi Anak
- Menumbuhkan Kemandirian dan Disiplin pada Anak
- Meningkatkan Minat Baca Anak Terhadap Buku
- Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bacaan Tingkat Lanjut
Lembar Kerja Bahasa Indonesia Kumon
Lembar kerja bahasa Indonesia Kumon telah dirancang sedemikian rupa untuk membantu mempermudah anak dalam proses belajarnya secara mandiri.
Selain itu, lembar kerja ini membantu anak agar proses belajar jadi lebih kreatif dan menyenangkan, sehingga materi yang diberikan oleh pendamping mudah dimengerti.
Lembar kerja bahasa indonesia kumon memiliki kosakata yang mudah dipahami dan disesuaikan dengan kemampuan anak. Hal ini dapat membuat anak memahami isi bacaan dengan baik.
Berikut adalah contoh lembar kerja yang ada di Program Bahasa Indonesia Kumon.
Manfaat Menggunakan Metode Kumon Terhadap Literasi
Program belajar yang baik ini mampu memberikan manfaat positif pada diri siswa, seperti:
1. Peningkatan Kemampuan Membaca
Dengan teknik pengajaran efektif yang diberikan oleh Kumon, para anak mampu meningkatkan potensi diri mereka sebaik mungkin. Hasil yang bisa dicapai adalah pemahaman yang baik akan bacaan untuk memahami isi topiknya.
Hal ini bisa diperoleh dengan mengikuti program pengajaran Bahasa Indonesia yang memang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca tingkat lanjut para siswanya.
2. Pengembangan Keterampilan Menulis
Selain membaca, para siswa juga bisa mengalami peningkatan keterampilan menulis lewat metode belajar yang diberikan oleh Kumon. Dengan mengikuti program yang ada, para siswa bisa semakin terampil menulis baik dalam Bahasa Indonesia ataupun Inggris.
Dapatkan Program Coba Gratis di Kumon
Coba Gratis adalah program yang dihadirkan oleh Kumon agar anak-anak dapat merasakan manfaat dan mendapat pengalaman belajar menggunakan metode Kumon secara gratis.
Program ini menawarkan empat kali pertemuan selama 14 hari untuk belajar Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris. Program ini dapat diikuti anak prasekolah mulai dari usia 3 tahun hingga tingkat SMA.
Bagi orang tua yang ingin mencoba mendaftarkan anaknya pada program ini tidak perlu khawatir, karena Kumon telah menyediakan layanan konsultasi dengan pendamping dan tes penempatan secara gratis.
Yuk! Kumoners, segera kunjungi kelas Kumon terdekat di kotamu dan daftarkan dirimu pada Program Bahasa Indonesia sekarang juga.
Peran Guru sebagai Pahlawan Literasi
Pengajar ataupun Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Sosok Pahlawan Literasi yang kita temui di sekolah maupun lembaga-lembaga kursus ini juga memiliki peran yang penting dalam pengajaran siswa.
Pembimbing di Kumon
Tak hanya di sekolah, kita juga bisa melihat bagaimana peran seorang guru di berbagai lembaga belajar, termasuk Kumon. Untuk bisa menggunakan metode belajar dengan baik para pembimbing diharuskan untuk tekun dan sabar dalam menggali potensi setiap anak.
Pembimbing di Kumon berfokus pada pengembangan potensi setiap anak. Mereka memperhatikan dengan seksama kemampuan akademis, kepribadian, dan bagaimana cara anak belajar dan menyelesaikan soal-soal latihan.
Mereka melakukan pengamatan terhadap proses belajar anak tanpa melakukan interupsi, hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana anak menghadapi tugas mereka dan apakah mereka merasa terlibat dan percaya diri dalam kegiatan mereka.
Berdasarkan pengamatan mereka, Pembimbing selanjutnya memberikan arahan yang efektif untuk memastikan anak belajar pada tingkatan yang tepat.
Strategi Memotivasi Anak
Untuk memotivasi anak, para pembimbing bisa melakukan beberapa metode seperti membuat metode belajar yang efektif, menggunakan media belajar sebaik mungkin, dan melakukan pengajaran yang lebih interaktif.
Pendekatan Pembelajaran yang Adaptif
Guru juga bisa melakukan metode pembelajaran yang adaptif. Pendekatan ini mengharuskan guru untuk menggunakan metode belajar yang tepat sesuai dengan ketersediaan media belajar dan juga kondisi para peserta didik.
Pembelajaran yang adaptif ini bisa membantu untuk menghasilkan proses belajar dan mengajar yang lebih baik.
Dukungan yang Berkelanjutan
Selain pengajaran formal, guru juga bisa memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk para siswanya. Mereka bisa mendengarkan keluh kesah siswa mengenai metode belajar yang diajarkan dan memberikan saran bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan minat dan bidang masing-masing.
Testimoni dan Kisah Sukses
Hasil dari metode belajar yang fokus pada personal siswa ini turut membawa beragam prestasi untuk para peserta didiknya.
Dengan mengikuti program Bahasa Indonesia Kumon, kemampuan membaca dan menulisku menjadi lebih meningkat. Aku jadi semakin suka membaca, merangkai kata, dan menjawab soal-soal cerita. Aku semakin percaya diri dalam berbahasa Indonesia.
Aku ingin lancar membaca setelah masuk Kumon. Dengan belajar subjek Bahasa Indonesia, aku jadi bisa membaca dengan lancar dan dapat menulis kalimat pendek. Yuk, teman-teman ikuti aku belajar Bahasa Indonesia di Kumon agar lebih lancar membaca dan menulis.
Orang tua pun turut merasa puas dan bangga atas prestasi yang dimiliki oleh putra putrinya. Salah satunya adalah Pipit Hari Koesbianto selaku orang tua.
Selain mengapresiasi anaknya yang menerima penghargaan Advanced Student Award oleh Kumon Palangkaraya, beliau pun turut menambahkan jika Kumon tak hanya berdampak untuk menambah ilmu pengetahuan namun juga ilmu keterampilan hidup yang tentu sangat berharga.
Kisah sukses Kumon juga dihiasi oleh salah satu siswanya yang berhasil mendapat gelar Juara Olimpiade Matematika Tingkat Internasional yang bernama Afifah.
Siswa kelas 3 SD ini berhasil menyabet medali perunggu di tiga kompetisi Matematika internasional yang berbeda. Kemenangannya dalam olimpiade ini juga didukung oleh metode belajar dari Kumon turut membantunya untuk lebih familiar dengan ritme belajar yang intens.
Afifah pun menyebutkan jika belajar di Kumon membuatnya lebih asah dalam mengerjakan soal Matematika, meskipun awalnya ia merasa kesulitan. Namun karena pengajaran dari intruktur dan tekad yang kuat, ia pun akhirnya bisa mengatasi masalah ini dengan baik.
Kesimpulan
Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita mengakses dan memproses informasi. Namun, kondisi literasi di Indonesia masih memprihatinkan dengan tingkat literasi yang cukup rendah.
Tantangan seperti kurikulum yang tidak memadai, kesenjangan akses pendidikan, budaya membaca yang lemah, serta dampak negatif dari teknologi dan pandemi COVID-19 turut memperburuk situasi literasi di Indonesia.
Oleh karena itu, metode pembelajaran seperti Kumon menawarkan solusi dengan pendekatan sistematis yang mendukung pengembangan kemampuan dasar literasi anak secara individual.
Melalui program Bahasa Indonesia, Kumon berfokus pada peningkatan kemampuan membaca dan menulis tingkat lanjut, serta membentuk karakter disiplin dan kemandirian pada diri anak.
Para instruktur Kumon juga berperan penting dalam proses ini, dengan memberikan bimbingan yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak.
Meski literasi di Indonesia masih tergolong rendah, hal ini tak berarti kita harus menyerah begitu saja.
Dengan dukungan para pengajar yang berperan sebagai Pahlawan Literasi, diharapkan generasi anak-anak di Indonesia mendatang dapat lebih siap menghadapi tantangan global dengan bekal literasi yang kuat.
Semoga pembahasan artikel ini dapat meningkatkan minat baca generasi muda yang dimulai dari peran orang tua mendidik anak-anaknya yang ada di Indonesia. Terima kasih.
#kumonblogcompetition #pahlawanliterasi
Frequently Asked Questions
Referensi:
- https://id.kumonglobal.com/program-bahasa-indonesia
- https://www.kumon.org/our-method
- https://www.instagram.com/kumonindonesia
- https://www.youtube.com/@kumonindonesia
- https://www.oecd.org/en/publications/pisa-2022-results-volume-i_53f23881-en.html
- https://www.rri.co.id/opini/697450/satu-dari-1000-orang-indonesia-yang-membudayakan-membaca-buku
- https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Salah_satu_kelas_Kumon_di_Yogyakarta.jpg
- https://www.canva.com
- Olah gambar oleh Rusli Anwar